Wednesday, 03 Dec 2025

Otocoid, Jakarta – Hybrid Electric Vehicle (HEV) menjadi salah satu teknologi elektrifikasi yang paling mudah diterima masyarakat Indonesia. Sistem ini mengombinasikan keunggulan motor listrik yang zero emission dengan efisiensi mesin bensin modern—tanpa membutuhkan charging station. Inilah yang membuat HEV dianggap paling relevan untuk kondisi Tanah Air.
Selain itu, mobil hybrid diklaim lebih senyap hingga 50% dan mampu menurunkan emisi sampai 60%. Pengemudi pun tidak perlu repot mengatur kapan motor listrik atau mesin bensin bekerja, karena seluruh proses sudah diatur otomatis oleh sistem. Hasilnya, mobil hybrid menawarkan pengalaman berkendara yang fun to drive, bertenaga, irit bensin, dan tetap ramah lingkungan.
Lantas, apa saja fitur dan teknologi hybrid Toyota yang mendukung performanya?
Sistem hybrid Toyota dikenal sebagai Series-Parallel Hybrid System, di mana mesin bensin memiliki dua peran sekaligus: menggerakkan roda dan mengisi ulang baterai. Kedua tugas ini bisa bekerja bergantian atau bersamaan sesuai kebutuhan. Pendekatan ini berbeda dengan sistem Series Hybrid yang hanya menggunakan mesin bensin sebagai generator untuk mengisi daya baterai. Pada Toyota, motor listrik dan mesin bensin bekerja lebih fleksibel sehingga efisiensi dan performa tetap optimal dalam berbagai kondisi jalan.
Toyota Hybrid System (THS) dirancang untuk mengalihkan sumber tenaga dari mesin bensin ke motor listrik—atau menggabungkan keduanya—secara halus tanpa jeda. THS mampu menyesuaikan diri dengan berbagai skenario berkendara dan memilih kombinasi tenaga paling efisien. Dengan memaksimalkan kontribusi motor listrik dan mengurangi kerja mesin bensin selama mungkin, THS diklaim dapat menekan konsumsi BBM dan emisi hingga 50% dibanding mesin konvensional sekelasnya.
Teknologi ini meningkatkan efisiensi termal mesin dengan beberapa pengembangan, seperti desain piston long stroke, pengaturan aliran udara intake–exhaust yang lebih optimal, hingga manajemen pendinginan variabel. Mesin ini juga menggunakan dua injektor terpisah (sistem D-4S) yang dapat menyemprotkan bahan bakar langsung ke ruang bakar dan port intake. Kombinasi keduanya bekerja sesuai putaran mesin, suhu, serta kondisi berkendara. Teknologi ini menghasilkan performa lebih baik, konsumsi bensin lebih hemat, dan emisi lebih rendah.
Teknologi ini diadopsi oleh All New Kijang Innova Zenix HEV.
Power Split Device (PSD) berperan mengalirkan tenaga dari mesin bensin, MG1, dan MG2 secara presisi. Komponen ini sekaligus berfungsi seperti transmisi yang menggunakan sistem planetary gear untuk mengatur distribusi tenaga tanpa jeda. Tidak seperti transmisi konvensional yang mengandalkan kopling atau torque converter, PSD memanfaatkan roda gigi yang lebih responsif dan minim kerugian mekanis. Toyota menyebutnya e-CVT, dan teknologi ini telah dipatenkan secara internasional.
Baterai hybrid Toyota dipasang secara kompak di bawah lantai kabin. Dengan kemampuan pengisian ulang yang cepat, mobil hybrid Toyota mampu bekerja dalam mode full electric lebih sering, sehingga membuat konsumsi bensin lebih rendah dan emisi semakin kecil.
Saat pengereman, motor listrik berfungsi sebagai generator untuk mengubah energi kinetik menjadi listrik dan mengembalikannya ke baterai. Sistem Energy Regenerative Brake ini meningkatkan peluang motor listrik bekerja lebih dominan, sehingga konsumsi bahan bakar bisa ditekan lebih jauh.
Fitur EV Mode memberi pengalaman berkendara layaknya mobil listrik penuh: torsi instan, senyap, dan bebas emisi. Fitur ini memastikan pengguna dapat berkontribusi mengurangi polusi udara tanpa perlu mengubah kebiasaan mobilitas mereka.
Simak terus berita terkini dari Toyota Astra Motor hanya di oto.co.id
[Otocoid, Dovanda]