Friday, 28 Nov 2025

Otocoid, Jakarta – Memasuki musim hujan sejumlah jalan mulai tergenang air bahkan sampai banjir. Banyak pengemudi yang terpaksa melintas karena situasi mendesak. Perlu diketahui, tidak semua mobil aman melewati banjir, terutama jika ketinggian air sudah melebihi batas aman mesin dan sistem kelistrikan.
Salah satu bagian paling krusial yang harus diwaspadai adalah posisi intake manifold atau jalur udara masuk ke mesin. Jika air masuk ke ruang bakar, mesin akan mengalami water hammer dan bisa rusak total. Karena itu, kita wajib mengenal mobil supaya bisa semakin yakin saat memutuskan akan mengemudi melewati banjir. Walaupun mobil kita memiliki ground clearance yang tinggi, tidak ada salahnya untuk berjaga-jaga jika genangan banjir sudah mulai mencapai area foglamp atau mendekati ujung kap mesin. Lebih baik disarankan untuk menunggu, atau mencari jalan yang lebih aman.
Patokan toleransi aman saat akan melewati banjir adalah 33 cm atau ketinggian air menutup setengah ban. Dengan pertimbangan adanya posisi transmisi dan kelistrikan yang sebaiknya tidak terendam air. Berikut adalah tips mengemui disaat banjir:
Jika setelah melewati genangan banjir mobil terasa tidak normal dan terasa ada gejala seperti mesin tiba-tiba mati dan tidak mau menyala, suara mesin yang kasar dan ngelitik, bunyi knalpot yang berbeda dari biasanya dan mengeluarkan asap putih tebal maka jangan paksa untuk menyalakan mobil karena jika dipaksakan khawatir akan membuat mesin jebol yang disebabkan oleh water hammer. Segera panggil towing dan bawa ke bengkel resmi atau bengkel terdekat untuk segera ditangani.
Simak terus berita terkini di oto.co.id
[Otocoid, Dovanda]