Hubungi Kami

  • Telp : 1500 686
  • |
  • Email : cs@oto.co.id

Nissan Tingkatkan Kompetensi Siswa dan Guru SMK

OTOCOID, Jakarta - PT Nissan Motor Indonesia (NMI) menggelar rangkaian kegiatan edukatif menyasar beragam institusi pendidikan di Indonesia. Kegiatan ini meliputi donasi 67 mesin sebagai alat peraga pendidikan bagi 32 sekolah, berbagi teknologi Nissan dengan 46 guru dari berbagai SMK, dan menerima kunjungan 6 sekolah untuk melihat proses produksi pabrik Nissan. Tujuannya jelas, meningkatkan kompetensi siswa serta tenaga pendidik di Indonesia.

 

Hana Maharani, Head of Communications NMI, mengatakan, Nissan terus berupaya memperkaya kompetensi generasi muda dalam bidang otomotif, khususnya terkait teknologi dan sistem produksi. “Tren industri otomotif terus bergerak maju, dan kami ingin berkontribusi di dunia pendidikan dengan mendukung para pengajar dan siswa agar memiliki daya saing mumpuni dalam menghadapi tantangan industri,” ujar Hana.

 

Hingga tahun 2016 yang lalu, Nissan mendonasikan 10 mobil dan 40 mesin mobil Nissan ke beberapa sekolah dan universitas di pulau Jawa. Kali ini, Nissan mendonasikan 67 mesin mobil ke 32 sekolah yang dapat digunakan sebagai medium pembelajaran secara mendalam mengenai berbagai macam fungsi mesin, cara kerja dan teknologi mobil Nissan, serta cara perawatannya.

 

Nissan juga menggelar kelas ‘Nissan Berbagi Teknologi’, mengundang 46 perwakilan guru dari berbagai SMK di pusat training Nissan, untuk lebih mengenal teknologi Nissan dan berdiskusi materi kurikulum pendidikan siswa otomotif tingkat SMK. Diantaranya diagnosa masalah pada mesin, cara memperbaiki kerusakan, serta modul Nissan Electrical Advance Technology, Nissan Engine Advance Technology, dan Nissan Chassis Advance Technology.

 

Untuk mengenal proses produksi kendaraan, Nissan juga menerima kunjungan dari 6 sekolah dan universitas dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tujuannya siswa dan guru melihat langsung proses perakitan mobil Nissan. “Kami berharap rangkaian Nissan di dunia pendidikan ini dapat membuka wawasan dan pengetahuan baru bagi para pelanjut gerak roda industri otomotif Indonesia di masa mendatang,” tutup Hana.




related news